Manchester - Manchester United mungkin akan menurunkan tim yang lebih lemah saat menghadapi Hull. Kalau pun ada yang tak terima, chief executive Liga Primer Richard Scudamore menilai 'Setan Merah' tetap punya hak melakukannya.
Titel juara Liga Primer sudah dipastikan MU. Dengan adanya laga final Liga Champions pertengahan pekan depan, boleh jadi Sir Alex Ferguson takkan serius-serius amat kala bertanding di partai terakhir Premiership akhir pekan ini.
Masalahnya, jika MU nanti menyimpan kekuatan saat menghadapi Hull, sejumlah klub akan merasa dirugikan karena tengah bersaing dengan Hull dalam misi menyelamatkan diri dari zona degradasi. Mereka bahkan sudah mengancam untuk menuntut MU.
Scudamore sendiri menilai MU tak bisa disalahkan kalau nanti Fergie benar-benar tidak memainkan sejumlah besar pemain pilarnya. Faktanya, klub tersebut memang harus berjuang di final Liga Champions beberapa hari kemudian.
"Anda tak bisa menutupi kenyataan mereka sudah memenangi liga dan punya partai penting hari Rabu melawan Barcelona. Anda harus realistis: mereka punya skuad maka Anda tak bisa merecoki bagaimana mereka menggunakan keuntungan dari skuad itu di laga hari Minggu," kata dia di Sky Sports, Kamis (21/5/2009).
Akan tetapi, Scudamore juga yakin kalau Fergie masih punya rasa hormat kepada tim-tim lain yang sedang berjuang di papan bawah. Kalaupun bukan tim terbaik yang dimainkan, kesebelasan itu dinilainya akan tetap tangguh dan kompetitif.
"Mereka adalah klub sepakbola profesional yang paling profesional. Sir Alex Ferguson akan memainkan sebuah tim yang bertujuan memenangi partai hari Minggu nanti," demikian Scudamore.
(dtc/krs)
Read More......
Berburu Gol!
Kecuali perebutan tahta juara Djarum ISL, persaingan para bomber untuk mengukuhkan diri sebagai top scorer juga tidak kalah sengit. Dua nama penyerang haus gol, Ngon A Djam (Sriwijaya FC) dan Alberto Goncalves (Persipura), terus bersaing ketat dengan penguasa Sepatu Emas tiga musim beruntun, Cristian Gonzales (Persib). Siapa pemilik gelar pemain paling subur kali ini?
Alberto Goncalves (Persipura), terus bersaing ketat memburu gelar top scorer. (Foto: Rizal Syahisa/BOLA)
Ketiga nama striker tersebut memang terus menambah jumlah gol mereka. Ketika Persipura mengatasi Deltras 2-0 di Jayapura, Senin (11/5), Beto, penyerang asal Brasil, menyumbangkan satu gol sehingga koleksinya menjadi 22 butir. Sementara itu Ngon dan Gonzales menguntit di belakanganya dengan 21 gol.
Selama beberapa pekan terakhir, hanya Ngon dan Gonzales yang bersaing. Tiba-tiba Beto menyalip di tikungan dengan trigolnya ke gawang PSM saat Persipura menang telak 5-0.
”Saya sudah meraih gelar top scorer Copa. Saya ingin melengkapi dengan gelar di ISL. Namun, prioritas utama Persipura harus juara ISL,” ucap pemain kelahiran Rio de Jainero, 31 Desember 1980 tersebut.
Kesuburan seorang striker memang tak bisa lepas dari kontribusi sepuluh pemain lain. Melihat rekor kesuburan dan kekompakan tim, tampaknya kali ini pintu lebih terbuka bagi Ngon dan Beto. Apalagi setelah hijrah dari Persik ke Bandung, ketajaman El Loco, julukan Gonzales, seakan menurun. Kalaupun dia bisa menjebol gawang, itu lebih karena kualitas individu pemain Uruguay tersebut.
”Selama di Persik, Gonzales dimanja para gelandang seperti Danilo dan Fagundez. Ini tak didapat di Persib. Kalau di Persib tetap seperti itu, Gonzales sulit bersaing dengan para rivalnya,” kata Djoko Malis, mantan pelatih Persmin Minahasa.
Namun, berdasarkan jumlah pertandingan yang sudah dimainkan, peluang terbesar ada pada diri Gonzales. Hingga kini, Persib baru memainkan 27 pertandingan. Artinya, Maung Bandung masih punya tujuh partai sisa. Sementara itu Persipura sudah memainkan 29 pertandingan dan Sriwijaya sudah 30 kali turun ke lapangan.
Selain itu, ada kelebihan lain yang dimiliki Gonzales. ”Gonzales lebih mobil. Selain itu, ia adalah pekerja keras,” ujar Rudy Keltjes, pelatih PSMS.
Di tengah persaingan itu, pelatih Sriwijaya FC, Rahmad Darmawan, menghitung secara matematis bahwa Beto paling berpeluang besar menduduki top scorer. Dia menjelaskan, berdasarkan data, Beto mempunyai keuntungan lebih bagus dibanding Ngon. Bahkan Rahmad juga menilai Gonzales akan sulit menyalip Beto.
Read More......
LE MANS - Sehebat-hebatnya tupai melompat, suatu waktu bisa jatuh juga. Sehebat-hebatnya Valentino Rossi menunggangi motornya, kemarin dia tersungkur juga. Juara dunia delapan kali itu kemarin jatuh tergelincir pada lomba Grand Prix Prancis di Sirkuit Le Mans yang sedikit basah setelah diguyur hujan.
Nasib sial pembalap berjuluk The Doctor itu tidak berhenti di sana. Dia kena ride through penalty setelah dinyatakan terlalu kencang memacu motor ketika masuk ke pit (speeding in the pit lane). Tak pelak, meski memulai lomba dari posisi yang cukup ideal untuk meraih kemenangan pada urutan start keempat, pembalap Fiat Yamaha itu harus finis di urutan ke-16. Dia menjadi pembalap paling buncit yang finis!
Jorge Lorenzo menyelamatkan muka Yamaha dengan menjadi yang terdepan. Disusul Marco Melandri dari Hayate yang tampil begitu luar biasa dengan merebut posisi kedua. Podium terakhir ditempati Dani Pedrosa (Repsol Honda) yang sukses menyalip rekan setimnya, Andrea Dovizioso, pada lap terakhir.
Kemenangan itu sekaligus mengantarkan Lorenzo ke puncak klasemen sementara menggusur Rossi. Lorenzo mengoleksi 66 poin, unggul satu poin dari Rossi dan Casey Stoner (Ducati Marlboro).
Beda nasib Rossi dengan Lorenzo tidak lepas dari strategi pergantian motor keduanya yang berbeda. Akibat hujan lebat yang mengguyur Sirkuit Le Mans beberapa jam sebelum start, semua pembalap memulai balapan dengan ban basah. Meski mulai mengering, beberapa bagian sirkuit masih digenangi air.
Memasuki lap kelima, Rossi paling awal memutuskan untuk mengganti motor dengan ban kering. Keputusan itulah yang menjadi awal bencana bagi Rossi. Hanya beberapa tikungan setelah menggunakan ban kering dia terpelest saat menikung. Dengan sekuat tenaga, dia membangunkan motornya untuk melanjutkan balapan.
Berhasil, tetapi motor Rossi sudah tidak dalam kondisi terbaik. Karena itu, pada lap ketujuh dia kembali masuk pit untuk mengganti motor. Karena jeda yang begitu mepet, ban basah yang terpasang sebelumnya belum diganti.
Akibat lintasan yang semakin kering, Rossi tidak bisa kompetitif dengan ban basah. Pada lap kesembilan, dia kembali masuk pit kali ketiga untuk mengganti motor dengan ban kering. Harus ganti motor sampai tiga kali tentu saja menyebabkan waktu Rossi banyak terbuang.
Dasar sial, cerita hari buruk Rossi ternyata tidak berhenti di situ. Pada lap kesepuluh, dia dinyatakan memacu motor terlalu kencang di pit lane. Penalti pun diberikan kepada Rossi. Lengkaplah penderitaan Rossi hingga finis di urutan paling buncit.
Kalau Rossi menjadi pembalap pertama yang ganti ban, Lorenzo memilih strategi paling akhir dalam mengganti motor dan ban. Yaitu, pada lap ke-12. Ketika pembalap lain bergantian ganti ban, dia terus memperlebar keunggulan. Setelah dia mengganti ban, posisinya sudah relatif aman dengan keunggulan belasan detik dari Melandri yang berada di urutan kedua.
''Ganti motor di tengah lomba adalah sesuatu yang sulit. Apalagi, baru kali ini saya melakukannya,'' kata Lorenzo. ''Jika terlambat ganti motor satu lap saja, bisa-bisa saya out dari balapan. Kami menang karena melakukan pergantian pada saat yang tepat,'' lanjutnya.
Dengan kemenangan itu, Lorenzo menjadi pembalap pertama yang mendulang dua kemenangan dari empat seri yang telah berlangsung musim ini. Rossi dan Stoner masing-masing membukukan satu kemenangan.
Meski start dari urutan kedua, Stoner kemarin tidak bisa mengakhiri kutukan Ducati di Le Mans yang mentok hanya bisa merebut peringkat ketiga. Juara dunia 2007 itu kemarin hanya finis kelima.
Meski demikian, Stoner tidak perlu risau atas hasil itu. Perubahan klasemen yang membuat dia memiliki poin sama dengan Rossi dan hanya terpaut satu poin dari Lorenzo sejatinya menguntungkan. Pada lomba-lomba berikut yang sirkuitnya cocok dengan Ducati, Stoner akan semakin mudah menyalip dengan selisih yang begitu tipis.
Terlepas dari nasib sial yang dialami Rossi kemarin, tetap saja dia harus diwaspadai Lorenzo maupun Stoner. Ingat, Rossi adalah seorang pembalap yang sangat jarang membuat kesalahan. Setahun biasanya hanya sekali. Kalau kemarin dia sudah bernasib begitu buruk, mungkin itu adalah kali terakhir jeblok musim ini. Artinya, pada 13 seri berikutnya, para pesaing harus siap menghadapi Rossi yang sedang mengamuk. (ang)
Sial The Doctor di Le Mans
Pada lap kelima, Rossi menjadi pembalap pertama yang mengganti motor dengan ban kering.
Setelah beberapa tikungan memakai ban kering, Rossi terjatuh.
Meski bisa melanjutkan balapan, motor Rossi mengalami kerusakan. Pada lap ketujuh, dia kembali masuk pit untuk menggunakan lagi motor pertamanya yang memakai ban basah.
Dengan kondisi lintasan yang semakin kering, catatan waktunya dengan ban basah tidak kompetitif. Sekali lagi, dia masuk pit untuk ganti motor pada lap kesembilan.
Pada lap kesepuluh, dia dinyatakan melakukan kesalahan memacu motor terlalu cepat di pit saat ganti motor kedua. Dia kena ride through penalty. Hukuman dilakukan pada lap ke-13.
Read More......
MILAN - Perburuan scudetto Serie A musim 2008-2009 berakhir kemarin dini hari WIB (17/5). Inter Milan dipastikan mempertahankan gelar juara Serie A empat kali secara beruntun. Nerazzurri -sebutan Inter Milan- merebut Scudetto Ke-17 Serie A setelah AC Milan tumbang saat menyerah 1-2 di kaki pemain Udinese di Stadion Friulli kemarin dini hari WIB.
Kekalahan itu membuat Milan gagal memperpendek ketinggalan tujuh angka dari Inter. Sebaliknya, dengan unggul tujuh poin dari Milan, Inter sulit dibendung meski Serie A menyisakan dua laga. Penggawa Inter tidak perlu menunggu hasil bentrok dengan AC Siena dini hari tadi WIB.
Keberhasilan merebut scudetto kali keempat beruntun menunjukkan dominasi Inter setelah Italia diguncang skandal calciopoli pada 2006. Inter juga sudah menyamai jumlah scudetto milik rival sekotanya, Milan, sebanyak 17 kali.
Scudetto dua klub asal Kota Milan itu hanya kalah banyak dari Juventus yang sudah mengemas 27 kali. Tapi, Inter patut bangga karena mampu menyamai rekor empat scudetto beruntun yang pernah dicapai Torino 60 tahun lalu.
Ya, Granata -julukan Torino- merupakan klub yang pernah merajai Liga Italia pada era 1940-an. Setelah Perang Dunia II, Torino tampil sebagai juara empat musim beruntun di Liga Italia, sebelum kecelakaan pesawat menimpa skuad Torino pada 4 Mei 1949.
Selain prestasi hebat bagi Inter, sang allenatore (pelatih) Jose Mourinho juga mencatatkan diri sebagai pelatih asing pertama yang merebut scudetto pada musim pertamanya. Dia mampu menjadikan Inter sebagai tim yang konsisten.
Sebelumnya, Cestmir Vycpalek pernah melakukannya, tapi tidak dari awal musim. Vycpalek membawa Nyonya Tua -sebutan Juventus- merebut scudetto pada 1972. Dia melatih klub beberapa bulan saja setelah pelatih Juventus Armando Picchi meninggal.
"Musim pertama saya di Italia sungguh bukan hal yang mudah. Sungguh sangat membahagiakan ketika merebut gelar untuk kali pertama, apalagi saya adalah satu-satunya pelatih asing dari 20 tim di Serie A sekarang," papar Mourinho seperti diwartakan Channel4.
Dengan keberhasilan itu, sekarang pelatih asal Portugal tersebut sedang berupaya keras melampaui rekor Fabio Capello yang pernah memenangkan gelar di dua kompetisi top Eropa, Spanyol dan Italia. (ham/aww)
Read More......
Real Madrid Keok, Barca Kunci Gelar
BARCELONA - Gelar Liga Primera Spanyol 2008/2009 resmi menjadi milik Barcelona. Itu seiring kekalahan 2-3 Real Madrid saat melawan Villarreal di Stadion El Madrigal kemarin dini hari (17/5). Kekalahan itu membuat Real tak mungkin lagi mengejar jumlah poin El Barca -julukan Barcelona.
Setelah menyelesaikan laga ke-36, Real mengemas 78 poin. Saat ini Barca mengoleksi 86 poin dan baru menjalani laga ke-36 melawan Mallorca dini hari tadi. Apa pun hasil yang diraih Barca tak lagi berpengaruh dalam perburuan gelar. Keunggulan delapan poin Barca tak mungkin disalip Real dalam dua laga sisa.
Ini adalah gelar ke-19 Barca di Liga Primera. Gelar tersebut sekaligus yang kedua bagi Barca musim ini. Pekan lalu tim besutan pelatih Pep Guardiola itu merebut trofi Copa del Rey alias Piala Raja Spanyol setelah menang 4-1 atas Athletic Bilbao.
Itu adalah kali kelima Barca meraih dua gelar di tahun yang sama. Carles Puyol dkk masih berpeluang menambah gelar di Liga Champions. Barca akan melawan Manchester United pada partai final di Stadion Olimpico, Roma, Italia, 27 Mei nanti.
''Ini adalah salah satu musim terbaik kami. Saya telah mengucapkan selamat kepada Pep Guardiola. Saya juga mengucapkan selamat untuk Carles (Puyol) serta seluruh pemain dan staf teknis. Ini adalah saat-saat yang harus dinikmati,'' tutur Presiden Barcelona Joan Laporta seperti dilansir AFP.
Laporta berharap agar pesta Barca berlanjut dengan menjadi jawara Liga Champions. Perjuangan Barca memang tidak mudah. Sebab, United juga berambisi merebut gelar yang sama. Sama dengan Barca, United baru saja mengunci gelar Premier League Inggris.
''Tim ini sangat meyakinkan dan kami yakin bisa meraih tiga gelar yang bersejarah. Pep (Guardiola) memberi tahu saya bahwa para pemain kami memiliki banyak waktu untuk bersiap,'' ujar orang nomor satu di Barcelona tersebut.
Menurut Laporta, final Liga Champions adalah momen yang sangat ditunggu oleh kubu Barca dan penggila bola di seluruh dunia. ''Semua orang menginginkan final ini. Ini adalah final impian. Menampilkan dua tim yang berbeda gaya, tapi sama-sama pantas mendapatkan gelar,'' ujarnya.
Jika berhasil merebut trofi Liga Champions, Barca bakal mengukir sejarah. Yakni, menjadi klub Spanyol pertama yang merebut gelar Copa del Rey, Liga Primera, dan Liga Champions dalam satu musim. Real Madrid boleh berjaya dengan sembilan kali menjadi juara Eropa. Tapi, belum sekali pun mereka meraih tiga gelar dalam satu musim.
Sementara itu, pesta perayaan gelar pendukung Barca kembali memakan korban. Sebanyak 65 orang ditahan dan 51 lainnya cedera dalam rangkaian pesta fans Barca yang menyambut kemenangan tim pujaannya.
Insiden itu mengulang kejadian serupa saat perayaan sukses Barca merebut gelar Copa del Rey pekan lalu. Kala itu seorang meninggal dan 45 lainnya ditahan karena terlibat bentrok dengan aparat keamanan. (ali/ca)
Read More......
Tekuk Valencia, Atletico Masuk Zona Liga Champions
Senin, 18/5/2009 | 04:25 WIB
MADRID, KOMPAS.com - Atletico Madrid berhasil menembus zona Liga Champions usai mengalahkan Valencia 1-0 dalam lanjutan Divisi Primera, Minggu (17/5). Atletico berada di peringkat keempat dengan 61 poin, unggul dua poin dari Valencia di posisi kelima dan Villarreal di posisi keenam.
Sejak awal, Atletico sudah mengincar duel ini untuk merebut tiket Liga Champions dari tangan Valencia. Atletico pun bermain menyerang sejak awal. Dukungan pendukung sendiri membuat duet Diego Forlan-Sergio Aguero begitu lincah mengacak-acak pertahanan Valencia.
Pada menit ke-14, Atletico sudah mendapatkan peluang gol melalui Raul Garcia, memanfaatkan umpan Forlan. Sayang, tembakannya mengarah tepat ke tengah gawang dan dengan mudah ditangkap Cesar.
Tak mau memberi kesempatan, Atletico membuat Cesar kerja keras. Diego Forlan, Maxi Rodriguez, Sergio Aguero bergantian mengancam jala Valencia.
Dalam suatu kesempatan di menit ke-29, Sergio Aguero berpentrasi ke jantung pertahanan Valencia. Seperti tak ada pilihan lain, Cesar maju menghampiri Aguero, berusaha menghentikannya. Cesar memang berhasil meredam laju Aguero, namun wasit menyatakan itu sebagai pelanggaran. Atletico pun mendapat hadiah penalti.
Tanpa kesulitan, Forlan yang dipercaya mengeksekusi bola berhasil menaklukkan Cesar. Tembakannya ke sudut kiri bawah gawang tak terjangkau Cesar.
Unggul satu gol tak memuaskan Forlan dkk. Dengan penguasaan bola, mereka terus menekan tim tamu. Valencia yang tak mau dikerjai lawan meladeni permainan lawan dengan merapatkan barisan tengah. Taktik ini berhasil menghambat Atletico menyediakan suplai bola bagi Aguero dan Forlan. Namun, Valencia sendiri juga kesulitan membangun serangan.
Pertandingan alot terus terjadi, namun keduanya hanya mencetak peluang. Sampai pertandingan berakhir, kedudukan tak berubah, 1-0 untuk kemenangan Atletico Madrid. (SCN)
Susunan pemain:
Atletico: Franco; Soto, Ibanez, Pernia, Ujfalusi; Garcia, Assuncao, Simao (Sinama-Pongolle 77), Maxi Rodriguez (Miguel 86); Aguero, Forlan
Valencia: Cesar; Maduro, Albiol, Alexis, Miguel; Albelda, Edu (Michel 81), Baraja (JoaquĆn 63); Villa, Pablo (Morientes 69), Mata
Read More......
Liverpool Masih Incar Sejumlah Target
Senin, 18/5/2009 | 01:14 WIB
LONDON, KOMPAS.com - Pelatih Liverpool, Rafael Benitez, masih mengincar sejumlah target yang masih bisa dicapainya musim ini termasuk memberikan rekor bagi klub. Karena itu, ia tenang-tenang saja melihat Jamie Carragher dan Alvaro Arbeloa berselisih di lapangan.
Tahun ini Liverpool kembali mengakhiri musim tanpa gelar. Setelah tersingkir dari Liga Champions, satu-satunya tujuan "The Reds" adalah menjuarai Premier League untuk pertama kalinya. Namun, upaya itu juga gagal karena Manchester United lebih dulu memastikan gelar itu di tangan mereka.
Meski demikian, Benitez melihat masih ada hal baik lainnya yang bisa dicapai oleh Steven Gerrard dkk. Salah satunya adalah memberi kesempatan kepada kiper Pepe Reina untuk meraih gelar Golden Glove dengan memperbanyak hasil tanpa kebobolan gol. Karena alasan inilah, ia memaklumi perselisihan antara Carragher dan Arbeloa dalam duel lawan West Bromwich Albion, Minggu (17/5).
"Anda bisa melihat Carragher dan Arbeloa karena kami ingin hasil clean sheet dan mereka sedikit gugup," ungkap Benitez kepada Sky Sports News.
"Arbeloa maju dan kami memiliki masalah di pertahanan. Kami ingin melindungi Pepe Reina karena kini saya kira dia sudah 20 clean sheet - Van der Sar sudah 21. Itu pesan positif dalam hal mental tim. Kami ingin menunjukkan karakter dan mental juara," lanjutnya.
Selain target tersebut, Benitez juga mengincar gelar lainnya bagi klub. Kemenangan 2-0 atas WBA menjadikan jumlah kemenangan di kandang lawan menjadi 13 kali. Ini merupakan rekor bagi klub Merseyside tersebut selama Premier League digelar.
"Kami mengejar beberapa target: 83 poin, rekor klub di Premier League; 13 kemenangan laga away. Kami juga ingin mencetak banyak gol dan berusaha tidak kebobolan dan bagi kami saya kira ini menjamin posisi kedua. Kami juga ingin sedekat mungkin dengan United," tambahnya.
Dengan kemenangan tersebut, Liverpool dipastikan menjadi runner-up musim ini. Chelsea memang masih bisa menyamakan angka asalkan "The Kop" kalah lawan Tottenham Hotspur di laga terakhir dan Chelsea menang. Namun, "The Blues" masih tertinggal jauh dalam selisih gol.
Read More......